INTERPRETASI SPEKTRUM SPEKTROSKOPI UV-VIS, FTIR DAN MS
Judul Jurnal :
Karakterisasi Senyawa Hasil Isolasi dari Ekstrak Etil
Asetat Daun
Namnam (Cynometra
Cauliflora L.) yang Memiliki Aktivitas Antibakteri
Pada jurnal karakterisasi
senyawa nya menggunaka tiga spektroskopi yaitu UV-VIS, FTIR, dan LC-MS. Spesifiknya adalah Spektrofotometer
UV-Vis Tipe Lamda 25 Perkin Elmer (spesifik untuk Pharmacopeia), Spektrofotometer FTIR Spectrum One Perkin Elmer, dan
Spektrofotometer LCMS QTOF merk XEVO G2 S.
1.
Interpretasi UV-VIS
Pada Jurnal dijelaskan hasil sebagai berikut:
Hasil analisa spektroskopi UV-Vis menggunakan pelarut
metanol dengan rentang panjang gelombang 200-700 nm (Gambar 1). Berdasarkan
hasil pengukuran didapatkan beberapa puncak panjang gelombang maksimum. Panjang
gelombang maksimum 206.93 nm dan 268.40 nm merupakan transisi elektron dari
π→π* ikatan rangkap dan panjang gelombang maksimum untuk 328.56 nm; 383.98 nm
dan 386.31 nm merupakan transisi elektron n→π* gugus karbonil.
Pembahasan individu:
Untuk menginterpretasi
sprektrum UV-Vis ada beberapa data standar yang diperlukan yaitu sebgai
berikut:
Gambar 2.
Tipe transisi elektron disertai dengan DE
dan l (Sumber: Buku Dasar-Dasar Spektroskopi dalam Penentuan
Struktur (Tati Suhartati,2017).
2. Absorpsi sinar UV pada lmaks. dari beberapa pelarut di sajikan pada Tabel 1
Tabel 1. Disajikan karena pada jurnal digunakan
pelarut methanol. Spektrum UV-Vis juga dapat dipengaruhi oleh pelarut. Pelarut
yang sering digunakan adalah air, etanol, metanol dan n-heksana karena
pelarut ini transparan pada daerah UV.
Pada jurnal spektrum
UV-Vis menghasilkan gelombang
maksimum 206.93 dan 268.40 nm dapat diperkirakan merupakan transisi elektron
dari π→π* karena berada didaerah
Gambar 3.
Struktur, transisi elektronik dan
Sumber: (Slide Pak Agung Abadi)
Panjang
gelombang maksimum untuk 328.56 nm; 383.98 nm dan 386.31 nm merupakan transisi
elektron n→π* karena energi yang dibutuhkan untuk eksitasi dari n→π* lebih
kecil dibandingkan dari π→π* sehingga panjang gelombang maksimum yang diserap
pada UV-Vis lebih besar sesuai pada Gambar 2. Hal ini juga sesuai dengan hukum
Plank berikut ini:
E =
E = energi foton
h = konstante
Planck (6,63 x 10-27 erg.detik atau 6,63 x 10-34 J)
c = kecepatan
radiasi (3 x 1010 cm/detik)
l= panjang gelombang
Interpretasi untuk l maks 328.56 nm; 383.98 nm dan 386.31 nm dapat diperkirakan untuk suatu
unsur yang memiliki elektron bebas sehingga adanya ikatan non-bonding (n),
seperti -O maupun –N. Berdasarkan Gambar 3, transisi elektronik n→π* yang
paling mendekati l maks 328.56 nm adalah senyawa aseton C=O.
Setelah dianalisa kembali pada Gambar 1, yaitu
spektrum UV-Vis yang disajikan dari jurnal tidak menunjukan peak pada lmaks 383.98 nm dan 386.31 nm hanya jelas pada 328.56
nm sehinngga tidak dapat kita interpretasi.
2.
Interpretasi FTIR
Gambar 4. Hasil analisa isolate dengan
spektrofotometer IR
Pada Jurnal dijelaskan hasil sebagai berikut:
Hasil analisa menggunakan FTIR menunjukan bahwa isolat
etil asetat memiliki serapan beberapa gugus fungsi, spektrum IR isolat
ditunjukkan pada Gambar 4. Hasil spektroskopi IR isolat 1 menunjukkan adanya gugus
fungsional suatu senyawa berdasarkan serapan spektrum elektromagnetik pada
daerah IR, diantaranya bilangan gelombang 3415.68 cm-1 yang
menunjukan adanya gugus fenol dengan gugus O-H (3200-3600 cm-1)
dugaan ini diperkuat adanya serapan pada bilangan gelombang 2958.10 cm-1
yang merupakan gugus CH alifatik (2850-2970 cm-1) dan bilangan gelombang
1019.88 cm-1 adalah gugus C-OH siklik (990-1060 cm-1). Serapan pada bilangan gelombang 1651.18 cm-1
ditimbulkan oleh gugus C=C (1620-1680 cm-1) dan bilangan gelombang 694.56
cm-1 (690-900 cm-1) yang merupakan gugus dari CH aromatik.
Analisis hasil spektroskopi IR tersebut menunjukkan bahwa senyawa yang
diisolasi kemungkinan mempunyai gugus fungsi –OH, C-H, C=C aromatik, C-OH
siklik dan CH aromatik. Berdasarkan interpretasi data yang diperoleh dari
analisa spektrum UV-Vis dan spektrum inframerah (IR) maka diduga bahwa isolat
pada ekstrak etil asetat mengandung senyawa fenolik.
Berikut Tabel standar bialngan gelombang IR dari
jurnal:
Gugus |
Bilangan Gelombang (cm-1) |
fenol dengan gugus O-H |
3200-3600 |
C-H alifatik |
2850-2970 |
C-OH siklik |
990-1060 |
C=C |
1620-1680 |
CH aromatik. |
690-900 |
Berikut Tabel interpretasi IR dari jurnal:
Gugus |
Bilangan Gelombang (cm-1) |
fenol dengan gugus O-H |
3415.68 |
C-H alifatik |
2958.10 |
C-OH siklik |
1019.88 |
C=C |
1651.18 |
CH aromatik. |
694.56 |
Pembahasan Individu:
Untuk menginterpretasi sprektrum IR ada beberapa data
standar yang diperlukan yaitu sebgai berikut:
Adapun Tabel 2 berikut sebagai standar serapan IR
untuk beberapa senyawa:
Tabel 2. Beberapa Standar Spektrum IR
3500-3300 cm-1 |
N–H stretch |
Amina |
3500-3200 cm-1 |
O–H stretch |
Alkohol, a broad, strong band |
3100-3000 cm-1 |
C–H stretch |
Alkena |
3000-2850 cm-1 |
C–H stretch |
Alkana |
1760-1665 cm-1 |
C=O stretch |
Keton, aldehida, ester |
1680-1640 cm-1 |
C=C stretch |
Alkena |
Pada Gambar 5 disajikan spekrum IR dari senyawa
etanol, dimana pada bilangan gelombang sekitar 3391 cm-1 sebagai
gugus –OH, 2961 cm-1 adanya C-H stretch. Kedua bilangan gelombang
ini dapat dijadikan standar kita untuk menginterpretasi adanya gugus –OH dan
C-H sterch. Serapan pada bilangan gelombang 1651.18 cm-1 ditimbulkan
oleh C=O stretch (1760-1665 cm-1)
untuk gugus ester, hal ini bertolak belakang dengan interpretasi pada jurnal. Sehingga
yang dapat kita disimpulkan dari IR hanya adanya gugus –OH, C-H sterch dari alkane
(C alifatik) dan C=O sterch dari
banyak kemungkinan yaitu; gugus ester/ keton/
aldehid.
Gambar 5. Sperktrum IR senyawa etanol
Sumber: (Slide Pak Andi Stiawan Ph.D)
Ini disajikan untuk memperkuat interpretasi didaerah
3000-an menandakan adanya gugus –OH ( bukan fenol) dan daerah 2900-an C-H
sterch untuk alkana.
3.
Interpretasi LC-MS
Pada Jurnal dijelaskan hasil sebagai berikut:
Hasil analisa menggnakan LCMS menghasilkan beberapa
puncak kromatogram dengan waktu retensi yang sesuai pada Gambar 3. Hasil
spektrum diatas menunjukkan bahwa isolat etil asetat belum murni. Berdasarkan
puncak-puncak tersebut diperoleh delapan puncak pada waktu retensi 4.82; 5.42;
5.85; 6.87; 7.15; 7.64; 8.42 dan 9.05 menit. Sedikitnya terdapat tiga puncak
utama pada waktu retensi 4.82; 6.87 dan 7.64 yang akan diidentifikasikan
senyawanya berdasarkan spektrum massanya. Analisis data LCMS ini menggunakan MassLynx
software (Version 4.1) dan identifikasi struktur senyawa kimia yang
terdeteksi pada LCMS dengan database Massbank dan Chemspider secara online.
Puncak utama dari spektrum massa isolat 1 pada waktu retensi 4.28 menit
memiliki berat molekul 228.1427 dengan dugaan rumus molekul senyawa C13H24O3
yang diperkirakan merupakan senyawa 2-isopropil-5- metilsikloheksil 2-
hidroksipropanoat.
Puncak utama dari spektrum massa isolat 1 pada waktu
retensi 4.28 menit memiliki
berat molekul
228.1427 dengan dugaan rumus molekul senyawa C13H24O3
yang diperkirakan merupakan senyawa 2-isopropil-5- metilsikloheksil 2-
hidroksipropanoat
Spektrum massa senyawa pada waktu retensi 6.87 menit
terlihat pada Gambar 5. Puncak utama senyawa pada waktu retensi 6.87 menit
memiliki berat molekul 206.1589 dengan dugaan rumus molekul C12H14O3
dan diperkirakan senyawa Cuelure atau 4-(4-Acetoxyphenyl)-2-butanone.
Spektrum massa senyawa pada waktu retensi 7.64 menit
terlihat pada Gambar 28. Puncak utama senyawa pada waktu retensi 7.64 menit
memiliki berat molekul 242.2838 dengan dugaan rumus molekul C13H21O4
yang diperkirakan merupakan senyawa 2-[(2- Hydroxycyclohexyl)oxy]
cyclohexanecarboxylate
Pembahasan
Individu:
Spektrum massa yang disajikan
pada jurnal tidak dapat dibaca karena puncak yang dihasilkan tidak sesuai
dengan jumlah fragmen-fragmen senyawa. Misalnya untuk 2-isopropil- 5-metilsikloheksil
2-Hidroksipropanoat ketika di fragmen pada C yang terikat pada –OH maka
kemungkinan terdapaat 2 peak pada Mr=45 dan Mr=195. Hal ini sama untuk 2
senyawa lain yang diperkirakan.
Pada pembahasan ini dibahas senyawa dari hasil
prediksi jurnal langsung dengan memperkirakan DBE. Bila
ion molekuler diketahui, maka rumus molekul dari sampel dapat ditentukan pula
dengan cara mencocokkan harga m/z dari ion molekuler dengan tabel Rumus Molekul
dengan variasi jumlah karbon, hidrogen, nitrogen, dan oksigen yang tersedia.
Selanjutnya dari rumus molekul yang ada, dapat dihitung indeks kekurangan
hidrogen (sering disebut DBE)
yang bermanfaat untuk diprediksi jumlah ikatan rangkap atau adanya cincin/siklik
dalam molekul tersebut. Harga DBE dihitung dengan rumus :
DBE
= S
C - ½ S
H - ½ S
Halogen + ½ S N + 1
1.
Perhitungan
DBE untuk setiap berat molekul yang diperkirakan pada jurnal:
a). Pada waktu retensi 4,28 menit pada jurnal dituliskan memiliki berat
molekul 229,1427 dengan rumus molekul C13H24O3.
DBE= 13-
= 2
Berdasarkan jumlah DBE=2 maka kemungkinan bisa adanya 2 ikatan Л atau 2
(siklik) atau 1 ikatan Л 1 siklik. Data diperkuat oleh spektrum IR adanya C=O sterch dari gugus ester. Senyawa yang
diperkirakan memiliki 1 ikatan Л 1 siklik adalah 2-isopropil-
5-metilsikloheksil 2-Hidroksipropanoat.
Struktur dari senyawa tersebut
jika dibuat dengan chemdraw adalah sebagai berikut:
(Spektrum H-NMR telah dibuat,terlampir)
Senyawa
diatas merupakan senyawa ester
b). Pada waktu retensi 6,87 menit pada jurnal dituliskan memiliki berat
molekul 206,1589 dengan rumus molekul C12H14O3.
DBE= 12-
= 6
Berdasarkan jumlah DBE=6 maka kemungkinan bisa adanya 5 ikatan Л dan 1
siklik. Data diperkuat oleh spektrum IR adanya C=O sterch dari gugus ester/keton/aldehid, namun yang cocok untuk rumus molekul C12H14O3.
adalah senyawa keton yaitu, Cuelure atau 4-(4-Acetoxyphenyl)-2-butanone.
Struktur dari senyawa tersebut
jika dibuat dengan chemdraw adalah sebagai berikut:
(Spektrum H-NMR telah dibuat,terlampir)
c).
Pada waktu retensi 7,64 menit pada jurnal dituliskan memiliki berat molekul
242,2838 dengan rumus molekul C13H21O4.
DBE= 13-
= 3,5
Berdasarkan jumlah DBE=3,5 maka kemungkinan bisa adanya 1 ikatan Л dan 2
siklik. Data diperkuat oleh spektrum IR adanya C=O sterch dari gugus ester/keton/aldehid, namun yang cocok untuk rumus molekul C13H21O4
adalah senyawa ester. Senyawa yang diperkirakan adalah 2-[(2-Hydroxycyclohexyl)oxy]
cyclohexanecarboxylate.
Komentar
Posting Komentar